Nisfu Sya’ban (15 Sya’ban) adalah hari di angkatnya amal-amal tahunan (amal dalam 1 tahun)—> diangkat pada magrib (awal sya’ban) di angkat oleh malaikat-malaikat siang—> bersamaan dengan itu turunlah Amr (penentuan takdir) baru dari Allah –> untuk sampai dengan tahun depan.
Abu Hurayrah menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Ajal di putuskan dari bulan Sya’ban ke Sya’ban..
Rasyid bin Sa’ad meriwayatkan bahwa Nabi SAW telah bersabda, “Pada malampertengahan bulan Sya’ban, Allah mewahyukan kepada malaikat maut untuk mencabut setiap nyawa yang akan dicabut pada tahun itu”(H.R. Ad-daynuri dalam Al-Mujalasah).
Bulan Rajab adalah saat yang tepat untuk membayar zakat tahunan, usahakan sebelumNisfu Sya’ban (15 Sya’ban) zakat-zakat yang harus kita keluarkan sudah selesai dikeluarkan (ditunaikan).
Mengapa..agar ketika amal-amal kita diangkat sudah bersihlah zakat kita & hak2 sudah ditunaikan, karena apa-apa yang diangkat keatas akan mewarnai apa-apa yang akan diturunkan oleh Allah buat kita, sampai dengan tahun depan.
Ketika amal-amal diangkat keatas, masih ada hak-hak yg belum ditunaikan dan masih ada dosa-dosa dalam diri kita, maka akan diturunkanlah Qishos oleh Allah.
Qishos bisa berlaku jam2-an, mingguan, bulanan dst…tergantung berapa banyak dosa kita.
Qishos adalah salah satu bentuk Rahmat dari Allah, semata-mata agar kita bersih dari dosa.
Kalau tahun depan kita ingin kehidupan yang lebih indah, sejak sekarang banyak-banyaklah Istigfar dan Mohon Ampunan dari Allah (menunggu saat-saat penentuan takdirtahun kedepan).
Riwayat hadis dari A’isyah ra. Beliau berkata, “Nabi SAW berpuasa selama bulan Sya’ban. Lalu aku bertanya mengenai hal itu. Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya Allah menetapkan setiap jiwa yang mati pada tahun itu. Aku ingin ajalku datang kepadaku, sementara aku dalam keadaan berpuasa’”
Puasa Sya’ban :
Tanggal 1 sampai 10 Sya’ban.
Tanggal 13 sampai 15 Sya’ban
Setelah tanggal 15 Sya’ban tidak boleh berpuasa, kecuali bagi yang membiasakan puasa Senin dan Kamis.
Rasulullah SAW bersabda :
” Jika tinggal separuh dari bulan Sya’ban, maka janganlah kamu berpuasa (sunat) kecuali bagi orang-orang yang sudah membiasakan dari puasa senin & kamis”
Rasulullah SAW bersabda lagi :
” Janganlah kamu mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari kecuali jika bertepatan kebiasaan puasa seseorang itu maka bolehlah meneruskan kebiasaan itu” (H.R. Bukhari & Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Nashrin bin Said ra (tentang urutan 13, 14, 15 Sya’ban) bahwa Nabi SAW telah bersabda :
Tatkala malam 13 bulan Sya’ban maka datanglah Jibril kepadaku, lalu berkata, ” Hai Muhammad ! bangunlah (kerjakan shalat), sungguh telah datang waktu tahajud, agar engkau bisa minta apa yang engkau kehendaki untuk umatmu”Maka Beliau pun mengerjakannya. Ketika waktu shubuh tiba Jibril datang lagi dan berkata, “Hai Muhamad !! sesungguhnya Allah SWT telah memberikan (anugerah) kepada 1/3 umatmu ” ” Beritahukan kepadaku bagaimana nasib umatku yang 2/3 lagi ?”Jibril menjawab, “Aku tidak tahu”.
Pada malam 14 Sya’ban, Jibril datang lagi menemui Nabi SAW sambil berkata, ” Hai Muhamad !, bangunlah dan bertahajudlah.” Nabi pun mengerjakannya. Ketika waktu fajar tiba, Jibril menemui lagi Nabi SAW sambil berkata, ” Hai Muhamad ! sungguh Allah SWT telah memberi (anugerah) kepada 2/3 umatmu “Mendengar ucapan Jibril itu, lalu Nabi SAW menangis lagi sambil berkata, ” Hai Jibril ! beritahu aku (bagaimana) umatku yang 1/3 nya lagi ? “Jibril menjawab, “Aku tidak tahu”
Kemudian pada malam ke 15 Sya’ban (malam Bara’ah) Jibril datang lagi kepada Nabi SAW sambil berkata, “Hai Muhammad kabar gembira untukmu, bahwa Allah telah memberi (anugerah) kepada semua umatmu dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun”.Lalu Jibril berkata lagi, “Hai Muhamad ! lihatlah ke langit, apa yang engkau lihat?”Kemudian Beliau melihat keatas, dan tampaklah pintu-pintu langit terbuka, sedangkan para malaikat dari langit dunia sampai ke ‘Arasy sedang sujud sambil memohon ampunan kepada Allah SWT untuk umat Nabi Muhamad SAW.Dan di tiap pintu langit ada malaikat berseru sebagai berikut :
- Di Pintu Langit Pertama, Malaikat berseru :
” Beruntung bagi orang yang ruku pada malam ini ”
- Di Pintu langit ke-dua, Malaikat berseru :
” Beruntung bagi orang-orang yang mau sujud pada malam ini”
- Di Pintu langit ke-tiga, Malaikat berseru :
” Beruntung bagi orang-orang yang berdzikir pada malam ini ”
- Di Pintu langit ke-empat Malaikat berseru :
” Beruntung bagi orang-orang yang berdo’a kepada Tuhan-nya pada malam ini ”
- Di Pintu langit ke-lima Malaikat berseru :
” Beruntung bagi orang-orang yang menangis karena takut pada Allah SWT pada malamini ”
- Di Pintu langit ke-enam Malaikat berseru :
” Beruntung bagi orang yang berbuat baik pada malam ini ”
- Di Pintu langit ke-tujuh Malaikat berseru :
” Beruntung bagi orang yang membaca Al-Qur’an pada malam ini ”
Kemudian ada pula malaikat yang berseru :
- Orang yang meminta, akan di beri permintaannya.
- Orang yang ber doa, akan di kabulkan do’a nya.
- Orang yang meminta ampun, maka ia akan di ampuni.
Rasulullah SAW bersabda lagi :
” Pintu-pintu Rahmat akan dibuka untuk umatku, sejak permulaan malam hingga waktu fajar. Sesungguhnya Allah SWT pada malam ini (malam Nisfu Sya’ban) membebaskan orang-orang dari neraka lebih banyak dari bilangan bulu kambing Bani Kilab ”
Dari Sayidina Ali ra. Rasulullah SAW berkata :
” Apabila telah tiba malam Nisfu Sya’ban maka berdirilah kamu pada malamnya (shalat) dan shaum pada siangnya
“Karena pada malam itu Allah turun kelangt dunia sejak magrib hingga terbit fajar seraya berfirman :
…..Adakah orang -orang yang meminta dan berdoa…
…..Adakah orang-orang yang minta Rezeki
Allah pada malam Nisfu Sya’ban, menetapkan segala sesuatu pada hambanya dari 1/2 Sya’ban akhir sampai dengan 1/2 Sya’ban awal..tahun berikutnya.
Rasulullah SAW bersabda :
” Barangsiapa mengerjakan shalat 4 rakaat antara MAGRIB dan ISYA pada malam ini (malam Nisfu Sya’ban) dengan membaca surah al-Fatihah sekali dilanjutkan al-Ikhlas 10 (sepuluh) kali dalam riwayat lain 11 (sebelas) kali, setelah selesai shalat ia membaca :
….Yaa Rabbigfirlanaa… 10 kali
(Ya Tuhan ampunilah kami)
…..Yaa Rabbi irhamnaa…. 10 kali
(Ya Tuhan Rahmatillah kami)
…..Yaa Rabbi tub a’ lainaa… 10 kali
(Ya Allah terimalah tobat kami)
dan membaca surah al-Ikhlas 21 kali, kemudian dilanjutkansepuluh kali membaca :
…”subhaanalladii yuhyilmauta wa yuhyiitul ahyaa wa huwa ala kulli syaiin qodiir..
(Maha suci Dia yang menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup, Dia berkuasa atas segala sesuatu)Maka Allah akan mengabulkan doa-nya, memenuhi kebutuhannya di dunia dan di akhirat, memberikan kitabnya pada tangan kanan-nya dan ia akan dalam penjagaan Allah hingga tahun depan.
Abdullah bin Mas’ud ra berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :
” Barangsiapa mengerjakan shalat di malam Nisfu Sya’ban 100 (seratus) raka’at dan tiap2 raka’at membaca surah al-Fatihah sekali dan surah al-Ikhlas 5 (lima) kali, maka…Allah akan menurunkan/mengirimkan 500 ribu Malaikat. Tiap-tiap Malaikat membawa satu daftar catatan (yang terbuat) dari Cahaya, mereka menuliskan Pahala (orang yang shalat padamalam Nisfu Sya’ban) sampai Hari Kiamat”
Siti Aisyah r.a, berkata
Semula saya tidur bersama Nabi SAW, ketika saya bangun, Nabi SAW sudah tidak ada. Saya menjadi bimbang, saya berpikir beliau pulang ke rumah salah seorang istrinya yang lain, padahal malam itu adalah malam giliran saya. Lalu saya mencarinya ke rumah istri2-nya yang lain tetapi Nabi SAW tidak ada disana. Kemudian saya mencari ke tempat Fathimah ra. saya ketuk pintunya, dari dalam ada suara bertanya, ’siapa di pintu ?..saya ‘Aisyah’ ..jawab saya, saya kesini mencari Nabi SAW ?, maka keluarlah Sayidina Ali, Hasan, Husain dan Fathimah ra.
‘Kemana kita mencari Rasulullah SAW ? jawab mereka : ‘kita cari di Mesjid’. Lalu semuanya mencari di mesjid, ternyata Nabi SAW tidak ada di sana. Sayidina Ali berkata, mungkin Nabi pergi ke Baqi’il Gharqad (Taman tempat rekreasi yang ditumbuhi pepohonan yang indah).
Merekapun pergi kesana, ketika sedang mencari Nabi SAW tiba-tiba muncul seberkas cahaya dipekuburan. Kata Sayidina Ali, Sinar itu tak lain adalah Nur Nabi SAW. Lalu kami pun mendekati tempat itu, ternyata benar Beliau ada disitu sedang bersujud sambil menangis sendirian. Beliau dengan tekun tunduk dalam sujudnya sambil berucap,” Apabila Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya itu hamba Engkau dan apabila Engkau mengampuni mereka, maka Sesungguhnya Engkau itu Maha Mulia lagi Maha Bijaksana”
Lalu Fathimah mendekati kepala Beliau dan di bersihkanlah wajah Beliau dari tanah serta berkata kepadanya :” Wahai ayah ! ada apakah gerangan yang menimpa Engkau ? Apakah ada musuh datang atau ada wahyu yang turun ?
Beliau menjawab, ‘ Hai Fathimah ! tidak ada musuh datang dan tidak ada wahyu yang turun ?, akan tetapi malam ini adalah malam BARA’AH (malam pembebasan dari dosa) saya memohon kepada Allah SWT. Hai Aisyah, kalau sekiranya Hari Kiamat tiba, saya sedang sujud dan memohon pertolongan kepada Allah SWT”
Kemudian Rasulullah SAW meneruskan sabdanya lagi ”
Hai Ali, sujudlah engkau dan carilah orang lain. hai Fathimah ! sujudlah kami berdua dan carilah anak-anak serta wanita lain…maka merekapun bersujud sambil menangis hingga terbit fajar.
Siti Aisyah ra berkata ; bahwa Nabi SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah Ta’ala pada malam Nisfu Sya’ban turun ke langit dunia dan mengampuni para hamba-Nya lebih banyak daripada bilangan bulu kambing Bani Kilab. Pada malam itu Allah SWT mengubah sifat Ketinggian-Nya yang suka menyerang dan menyiksa orang-orang durhaka menjadi sifat yang indah dan memberi Rahmat serta Ampunan”
Allahumaa Shalli alla Muhamad wa ‘alaa ali sayidina Muhamad …
dikutip dari catatan fb ibu rita nurmala